Kampar,Info Sumatera.Com- Setiap program pemerintah yang sudah di cetuskan hendaknya memiliki dampak positif bagi penerima manfaat,namun sangat berbeda dengan apa yang terjadi di desa Aur sati kecamatan tambang kabupaten Kampar ini.
Program ketahanan pangan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.
Salah seorang masyarakat Yuhalizar (44) tahun yang menerima program tersebut kepada awak media ketika di jumpai langsung ke desa Aur sati Selasa,30/01/24 Menjelaskan apa yang sudah di berikan oleh pemerintah Desa tentang ketahanan pangan sangat tidak ada artinya.
Alasannya pun karena program ayam sebanyak 50 ekor yang di pelihara sekian lama tidak berkembang di sebabkan oleh bibit yang di berikan tidak bibit unggul alias bibit asal asalan sehingga dirinya hanya capek memberi makan namun Ayam nya pun tidak mau besar.
” Ayam yang di berikan bukan ayam kampung, tetapi mirip dengan ayam kampung,makan kuat namun badannya tidak menambah berat, sehingga sebagai penerima manfaat merasa terbebani dengan penyediaan makanannya”Ucapnya
Selaku penerima di gelombang pertama dirinya diberikan fasilitas kandang,Dan bibit ayam sebanyak 50 ekor, kandang di buat sendiri olehnya.
Dari keterangan beliau saat ini ayam tersebut tidak ada lagi satu ekor pun karena di lepaskan dari kandang Dan dengan harapan bisa mencari makan sendiri,ehhh malah ternyata tidak bisa dan akhirnya mati semua.
“Satu ekor pun tidak bisa saya kembangkan, apalagi di jual untuk meningkatkan taraf hidup, memang program nya sudah sangat benar tapi sangat di sayangkan bibit nya yang tidak bagus sama sekali.tambahnya
Ketika di tanya kan harapan beliau terhadap pemerintah Desa, dirinya mengatakan kalau lah ada program seperti ini lagi mohon bibit yang di berikan memang bibit yang unggul dan bagus agar masyarakat bisa mengembangkan nya dan bermanfaat bagi masyarakat penerimanya,bukan malah terbebani untuk memberikan makan nya.
