Kampar,Info Sumatra.Com- Bumi Kampar menangis dan menjerit akibat ulah tangan manusia yang serakah untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Kondisi Tersebut di alami berbagai desa di kecamatan tambang salah satu nya desa’ teluk Kenidai kecamatan tambang kabupaten Kampar Riau.
Saat awak media mendatangi ke lokasi galian tersebut Selasa 05/03/24 terlihat di sepanjang jalan di desa teluk Kenidai sedang beraktivitas penambangan pasir dan kerikil yang juga terlihat antrian mobil pengangkut menunggu bahan dengan cara di sedot dengan menggunakan mesin besar (Fuso).
Ratusan kubik pasir kerikil tiap hari di keluarkan oleh mesin berkapasitas robot tersebut sehingga tampak kondisi yang di tambang runtuh dan alam sekitar sudah pada rusak.
Selain mesin sedot,alat berat berbagai jenis terlihat di sepanjang jalan teluk Kenidai tersebut guna melakukan proses pertambangan yang sangat tidak memiliki izin.
Informasi sebelumnya pihak Polda Riau Melalui Reskrimsus sudah mengamankan alat berat dan tersangka di desa ini,namun ternyata hal itu tidak membuat takut para mafia ilegal mining ini untuk kembali beroperasi.
Salah seorang masyarakat berinisial HA Kepada wartawan mengatakan bahwa masyarakat sudah resah dengan aktivitas yang di lakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab, padahal sudah banyak alam rusak di akibatkan oleh pengusaha nakal tersebut.
“Kami berharap semua aquari ini tutup,dan penegak hukum jangan menunggu viral dulu baru bertindak, padahal ini sudah jelas melanggar undang-undang dan aturan yang tertuang dalam Peraturan MINERBA”harap nya.
Atas kondisi alam yang makin rusak,maka dalam hal ini sangat di perlukan aparat kepolisian dan pemerintah untuk menindaklanjuti atas kondisi yang sedang terjadi saat ini.