MENDALAMI MAKNA SUMPAH PEMUDA DALAM MENGHADAPI ESKALASI PEMILU 2024
Oleh : Farhana Naila Nurul Husna
Peternakan – UIN Sultan Syarif Kasim Riau (12380121069)
28 Oktober 1928 adalah tanggal yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dimana Kongres Pemuda II yang dihadiri oleh hampir seluruh pemuda dari segenap pelosok negeri saling membahu dan merangkul dalam menggerakkan dan membangkitkan rasa kebangsaan atau nasionalismenya guna mencapai kemerdekaan. Para pemuda-pemudi yang tergabung dalam sejumlah organisasi kepemudaan seperti Jong Sumateranen bond, Jong Java, Jong Celebes, Jong Islamieten bond dan lain-lainnya, saling bertukar pikiran akan persatuan yang harus dicapai guna kemerdekaan yang hakiki.
Perbedaan yang mereka rasakan akibat perbedaan kebudayaan, agama, suku, ras dan bahasa serta letak geografis menjadikan perjuangan yang selama ini pendahulu lakukan kurang memberi kesan dalam ketercapaian keseluruhan kemerdekaan. Sehingga dibutuhkan sebuah kontrak sosial yang mampu merekatkan semua halangan tersebut. Atas dasar itulah dasar “bertanah air yang satu, bangsa yang satu dan sebuah bahasa persatuan” dijulang oleh seluruh peserta Konggres dan dikenal sebagai “Sumpah Pemuda”
Eskalasi politik dalam negeri sejak Pemilu 2014 yang membelah Masyarakat menjadi beberapa golongan sehingga menciptakan sebuah situasi bermasyarakat yang tidak kondusif. Sebutan-sebutan yang berkonotatif buruk yang diucapkan oleh beberapa oknum telah menjejaskan perasaan persatuan masyarakat sebagai satu bangsa, yakni bangsa Indonesia. Masyarakat yang sebelumnya masih mengekalkan sifat gotong-royong dan mengelakkan politik yang memecah-belahkan mereka kini telah tercemar oleh persaingan antar-kelompok kepentingan.
Momen peringatan Sumpah Pemuda ini hendaknya dijadikan sebagai inspirasi bagi masyarakat umum dan khususnya generasi muda Indonesia, untuk kembali memaknai inti-inti Sumpah Pemuda. Perasaan bersatu, Merdeka, patriotik dan memaknai perbedaan sebagai keunikan alih-alih untuk memecah dan menjadi sumber konflik.
Dengan kembali memaknai sumpah pemuda sebagai simbol persatuan Bangsa Indonesia diharapkan bisa semakin menjadi satu kesatuan, bukan saling berpecah dan mengadu domba satu sama lain dalam hal berpolitik. Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini lagi hangat-hangatnya orang membicarakan tentang Pemilu 2024 yang akan datang.
Pemilu memang selalu diwarnai oleh persaingan politik yang kuat antara partai-partai dan kandidat-kandidat yang menimbulkan ketegangan politik. Tentu ini menimbulkan isu-isu yang beredar yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Untuk itu kita, masyarakat dan para pemilu turut andil dan ikut serta dalam pemilu 2024. Kita harus memilih para pemimpin yang merakyat dan mengerti dengan keadaan bangsa saat ini, serta untuk memperbaiki sistem pemerintahan di Indonesia, bukan justru sebaliknya acuh dan tak mau tahu tentang keadaan bangsa saat ini. Karena masa depan bangsa ada di tangan kita para pemuda, kita yang akan memajukan dan memakmurkan bangsa dan negara kita, Negara Indonesia!